![]() |
| Ilustrasi |
Matugeut|Antara Hasan Al-Basri dan Ibnu Sirin terdapat ketidakcocokan.Sebab itu bilamana nama Ibnu Sirin disebut-sebut di hadapan Hasan Al-Basri ia meminta agar tidak menyebut perajut itu, karena sebagain keluarga Ibnu Sirin adalah perasut.
Pada suatu malam Hasan Al-Barsi bermimpi seolah-olah dirinya telanjang sambil berdiri diaras tumpulkan sampah dan dipukuli dengan bahan kayu.Namun,ia terbangun menjadi gelisah karena mimpinya itu.Kemudian meminta kepada sahabatnya agar pergi menemui Ibnu Sirin, ulama yang dikenali ahli menafsirkan mimpi, seraya berpesan agar menyampaikan kepadanya bahwa ia sendiri yang bermimpi, bukan Hasan Al-Basri.
Sahabat Hasan Al-Basri benar-benar datang menemui Ibnu Sirin,lalu menceritakan mimpi itu dan meminta agar ia berkenan menjelaskan penafsirannya tentang mimpi itu.Ibnu Sirin menjawab "Kata kepada orang yang bermimpi demikian."Jangan bertanya kepada orang tukang rajut tentang hal seperti ini!"
Jawaban itu membuat sahabat Hasan Al-Barsi terkejut,ia pun menyampaikan pesan Ibnu Sirin kepada Hasan Al-Basri.Mendengar itu,ia kemudian menjadi salah tingkah,lalu temannya untuk pergi bersama-sama menemui Ibnu Sirin.
Ketika Ibnu Sirin melihat Hasan Al-Basri ia menemui dan saling berjabat tangan dan memberi salam,setelah duduk masing-masing menyalahkan diri sendiri lalu Hasan Al-Basri mengemukakan bahwa ia menjadi gelisah karena mimpi itu.Ibnu Sirin pun menjelaskan tentang mimpi itu agar tidak membuatnya gelisah..Karena ketelanjangan itu hakikatnya adalah ketelanjangan dunia,sementara Hasan Al-Barsi tidak mengejarnya,sedangkan tempat sampah artinya kehidupan dunia sementara ia telah memahami rahasia kehidupan dunia ini yang sebenarnya, dan pukulan pada tubuhnya dengan kayu adalah hikmah yang ia ucapkan dan bermanfaat bagi banyak orang.
Hasan Al-Basri dengan penuh rasa ingin tahu,bertanya"Dari mana engkau tahu bahwa mimpi itu aku orang yang mengalaminya ?"Ibnu Sirin menjawab "Ketika mimpi itu dicerikan kepadaku,aku berpikir demikian karena tidak seorang pung yang layak bermimpi demikian selain engkau"Wallahu a'lam


0 komentar:
Post a Comment