Tuesday, May 9, 2017

Lambang yang menjadi Inspirasi Garuda Pancasila

S4khra|Berdasarkan catatan sejarah, Lambang Garuda Pancasila yang digunakan sebagai lambang negara kesatuan Republik Indonesia ternyata didesain oleh Sultan Hamid II dari Pontianak. Desain tersebut kemudian disempurnakan oleh Presiden Soekarno, yakni dengan menyesuaikan tanggal kemerdekaan Indonesia dengan hitungan jumlah sayap dan bulu pada gambar garuda.
Misalnya, tanggal 17, disesuaikan dengan jumlah bulu sayap. Sedangkan bulan 8 (Agustus) disesuaikan dengan jumlah bulu ekornya, dan tahun 45 (1945), disesuaikan dengan jumlah bulu ditubuh, leher dan paha garuda.
Bentuk (postur) garudanya sangat mirip dengan lambang Kerajaan Samudera Pasai,yang terungkai KALIMAT TAUHID dan RUKUN ISLAM, sehingga berbentuk seni kaligrafi. 
Saat kita perhatikan sesama, maka akan terlihat bahwa kepala burung garuda berasal dari rangkaian kalimat biasa.  Sedangkan sayap dan kakinya merupakan rangkaian kalimat dari syahadat.Pada bagian badan burungnya (tameng) itu merupakan rukun Islam (syahadat, shalat, puasa, zakat, dan janji).

Jika kita membaca sebuah sejarah sebelum lambang Garuda Pancasila,sudah ada lambang Kerajaan Samudera Pasai yang terlebih dahulu digunakan sebagai lambang  Kerajaan Samudera Pasai.
Seperti diketahui, Kerajaan Samudera Pasai adalah sebuah kerajaan Islam pertama di Indonesia yang didirikan oleh Sultan Malikussaleh (Meurah Silu) pada abad ke-13 atau pada tahun 1267. 
Samudera Pasai pada saat itu dikenal sebagai pusat studi Islam di kawasan Asia Tenggara. Hal ini dikemukakan oleh seorang petualang bernama Ibnu Battutah dalam bukunya Tuhfat al-Nazha. Kerajaan Islam Samudera Pasai ini dirancang oleh seorang Sultan Samudera Pasai, yaitu Sultan Zainal Abidin. Lambang burung tersebut memiliki makna Syiar Islam yang sangat kuat.

R Indra S Attahashi, pewaris tahta kerajaan Pasak, menjelaskan bahwa lambang negara Samudera Pasai berisi kalimat Tauhid dan Rukun Islam. Rinciannya, kepala burung itu bermakna Basmallah, sayap dan kakinya merupakan ucapan dua kalimat Syahadat. Sedangkan badan burung itu merupakan Rukun Islam.
Indra juga penjelaskan,  lambang itu disalin ulang oleh Teuku Raja Muluk Attahashi bin Teuku Cik Ismail Siddik Attahashi yang merupakan Sultan Muda Aceh yang diangkat pasca peristiwa Perang Cumbok pada 1945. Pada saat itu, di Aceh Tamiang ada kerajaan sendiri bernama Kerajaan Sungai Iyu.
Indra menjelaskan, lambang Kerajaan Samudera Pasai itu sudah ada dalam silsilah keluarganya lebih dari 100 tahun lalu. Dari kakek atau nenek, lambang itu diwariskan dari generasi ke generasi yang selalu dikisahkan bahwa itu lambang Kerajaan Samudera Pasai.
Lambang itu dilukis oleh Teuku Raja Muluk Attahashi, keturunan dari panglima Turki Utsmani yang datang ke Aceh ketika Sultan Iskandar Muda menghadapi Portugis, pimpinan dari Panglima Tujuh Syarif Attahashi.
Lambang Garuda Pancasila ini memang terinspirasi dari lambang kerajaan Samudera Pasai. Menurut sejarawan LIPI, Aswi Warman Adam, klaim itu menunjukkan kecintaan bangsa Indonesia terhadap kerajaan Islam pertama di Tanah Air. 

Sumber :www.netralitas.com

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Label

 
close