Wednesday, March 29, 2017

Perempuan Dalam Al-Quran

Dari Ummu Salamah r.a: aku bertanya kepada Rasulullah SAW.”Mengapa kaum perempuan tidak disebutkan (keutamaannya) dalam Al-Quran sebagaimana kamu laki-laki?”Rasulullah SAW,tidak segera  menjawab. Namun, pada waktu yang lain, kulihat beliau berdiri di atas mimbar.Ketika itu, aku sedang menyisir rambut. Setelah selesai mengulung rambut, aku masuk ke salah satu kamar di rumah ku. Kupasang pendengaranku di dekat atap masjid yang ketika itu masih terbuat dari pelepah kurma, dan posisinya dekat dengan mimbar masjid.Aku mendengar Nabi SAW.Bersabda, “Wahai manusia, sesungguhnya Allah SWT.Berfirman dalam kitab-Nya, sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang memeluk Islam. Laki-laki dan perempuan yang beriman, laki-laki dan perempuan yang taat (kepada Allah), laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedakah, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehortmatan, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut nama Allah,bagi mereka Allah telah menyediakan ampunan dan pahala yang besar (QS Al-Ahzab 33:35)”.(HR Ahmad,Al-Nasai, dan Al-hakim yang menilainya sahih berdasarkan kriteria Al-Bukhari dan Muslim)
Hadist ini menunjukkan beberapa hal sebagai kekhawatiran.Pertama, kegelisahan dan kekhawatiran kaum perempuan zaman Nabi SAW (Shahabiyyat) karena AL-Quran tidak menyebutkan sebagaimana kaum laki-laki. Kekhawatiran itu muncul akibat penilaian buruk mereka. Dengan tidak disebutkan dalam Al-Quran, mereka menganggap bahwa kedudukan mereka tidak seperti kedudukan laki-laki, meskipun mereka telah menunaikan semua kewajiban yang diembankan kepada meraka. Mereka juga merasakan bahwa kebajikan yang mereka tidak pernah setara dengan kebajikan yang dilakukan oleh laki-laki.
Berkenaan dengan makna ayat yang dikutip dalam hadist diatas (Al-Ahzab:35), muqatil berkata,”Ummu salamah dan Anisah binti Ka’ab dari kalangan Anshar berkata kepada Rasulullah SAW,”Mengapa Allah menyebutkan laki-laki tetapi tidak menyebutkan perempuan sedikit pun dalam Kitab Suci-Nya? Kami merasa khawatir bila kami tidak bisa berbuat kebajikan.”Kemudian, turunlah ayat tersebut,”Demikina disebutkan dalam Tafsir Al-Baghawi.
Dirawayatkan bahwa sepulang dari Habasyah beserta suaminy, Ja’far bin Abi Thalib, Asma’ binti Umais menemui Istri-istri Nabi SAW, seraya berkata,”Adakah ayat Al-Quran yang diturunkan berkenaan dengan kita?”Mereka menjawab,”Tidak ada,”Lalu Asma’menemui Rasulullah SAW.Ia berkata,”Ya Rasulullah, sesungguhnya kamu perempuan berputus aas dan merugi!”Rasulullah SAW,bertanya ,”Apa sebabnya?” Asma’ menjawab,”Karena kebaikan mereka tidak disebutkan dalam Al-Quran sebagaimana kaum laki-laki.”Kemudian, turunlah ayat tersebut.
Kedua,hadist di atas menggambarkan cara Al-Quran memberikan ketenangan kepada kamu perempuan dan meghilangkan kegelisahan dan keraguan mereka.Dalam hal ini, Al-Quran mengungkapkan derajat dan kedudukan perempuan dalam Islam.Al-Quran juga menegaskan, tidak ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam usaha menggapai derajat tertinggi dalam Agama serta dalam memperolehkan pahal dan ampunan dari ALLAH SWT
Ketiga,hadist di atas menggambarkan perhatian kaum perempuan pada masa awal Islam dalam hal ketinggian cita-cita mereka, semangat (ghairah) mereka dalam Agama, dan keinginan mereka untuk ikut berlomba dengan kaum laki-laki dalam berbuat kebajikan dan mencapai derajat yang tinggi.
Keempat,  menjelaskan perbedaan keduduka dan peranan perempuan dalam masyrakat Islam,serta kadar kepercayaan diri dan keyakinan yang dijamin dalam Islam.Wallahu a’alam

0 komentar:

Post a Comment

Popular Posts

Label

 
close